Imam Ibnu Qayyim mengatakan ada dua waktu ketika
kita menghadap Allah, ketika shalat dan ketika di akhirat.
Merugilah orang yang menghadap Allah dengan memikul
dosa ketika di dunia, maka dari itu bertaubatlah dari dosa yang lalu dan
beribadahlah serta memohonlah kepada-Nya untuk tetap istiqomah dalam melakukan
kebaikan.
Yauma yaquumunnasu lirabbil ‘aalamin. Kita nanti akan
mengantri selama lima puluh ribu tahun di padang ma’sar dengan keadaan matahari
sejengkal di atas kepala. Dan itu akan terasa sangat lama bagi manusia ketika
di dunia tidak beribadah menyembah Allah. Yang mana sehari di akhirat sama
dengan seribu tahun di dunia.
Akan tetapi bagi manusi yang beriman akan Allah
mudahkan. Dia akan menghadap Allah dengan cepat, lima puluh ribu tahun akan
terasa seperti shalat dua rakaat.
Imam Ibnu Qayyim mengatakan barangsiapa yang ingin
bertemu khusus dengan Allah dalam keadaan wajah yang berseri, disambut para
Malaikat, dihormati sebagai utusan yang terhormat, hendaklah perbaiki
shalatnya.
Agar sempurna menghadap Allah.
Dalam suatu riwayat dikatakan, kalau ada masalah dan
kesulitan dalam keluarga, kehidupan dan urusannya, maka perintahkanlah
keluarganya untuk memperbaiki shalat. Karena shalatlah yang akan memperbaiki
masalahnya, dan Allah langsung yang akan memperbaikinya.
Sehingga hidup menjadi berkah, hatipun tenang.
Kalau kita tidak sujud menghadap Allah, tidak shalat,
tidak pula ibadah, maka tidak bergunalah harta dunia yang sudah kita cari susah
payah. Sebab, harta tidak akan menyelamatkan namun akan ditanyai
pertanggungjawabannya.