Proklamasikan Syahadatmu

Proklamasikan Syahadatmu


Menarik sebenarnya apa yang menjadi pembahasan kita kali ini. Hawa hening namun penuh zikir dari kodok yang bersuara saling sahut menyahut setelah diguyur hujan dari sore hingga shalat isya. Begitu senang dan syukur yang hadir pada malam berkah itu, lalu ditasbihkan nama-Mu dengan tholabul 'ilmi yang kami lakukan.

Serangkaian demi serangkaian kajian yang dibahas dan dipaparkan oleh para ustadz hebat, Tafsir Ibnu Katsir, Minhajul Muslim dan terakhir Kajian Manhaj Sistematika Wahyu. Sedikit redup pendengaran kala itu, namun dipaksakan untuk tetep mendengar dan tahan redupnya.

Yang paling menjadi perhatian adalah ketika di kajian manhaj sistematika wahyu yang dijelaskan oleh ustad Munawir, salah satu perintis Hidayatullah di Lampung. 

Beliau mengatakan bahwasanya kita harus memproklamasikan syahadat kita seperti halnya proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebelum dan sesudah menyatakan proklamasi, indonesia berusaha sekuat tenaga membebaskan bumi Indonesia dari tangan penjajah.

Sehingga proklamasi syahadat adalah pernyataan yang perlu kenyataan. Artinya apa? Syahadat yang kita ucapkan harus kita buktikan dengan sebenarnya. "Bukti nyata dari syahadat itulah yang sangat mahal, haha." kata beliau menguatkan.

"Dari ibadah kita, shalat, baca Qur'an, infaq, semuanya itu sebenarnya adalah cara kita menjalin cinta kepada Allah, dan itulah bukti nyata dari pernyataan kita ketika kita mengucap dua kalimah syahadat." Tutur beliau menambah diakhir bahasan.

Begitulah kajian dari orang yang dirinya dengan Allah sudah connect dan terjalin cintanya, sehingga apa yang diperlukan dan dibutuhkan cukup berdoa dan akan langsung terkabul, berkat Proklamasi Syahadat yang sudah menjadi kenyataan.

Tidak ada rasa takut, rasa mengeluh ataupun tidak percaya akan keagungan dan kuasa Allah. Hanya perlu yakin dan kuatkan keyakinan lalu laksanakan, sudah begitu saja, tidak susah-susah.

Dan sebenarnya tolak ukur kita semua hanyalah bagaimana memproklamasikan syahadat kita yang sudah kita yakini, bahwasanya memang benar ini adalah ajaran rahmatan lil'alamin. Bukan hanya sekedar omong kosong belaka, melainkan perlu bukti nyata untuk dapat menjadikan kita manusia yang mulia dimata Allah. Wallahu a'lam 

2 komentar :

  1. kita harus benar-benar yakin bahwa Allah SWT satu dan Nabi Muhammad SAW utusaNya
    antara lisan dan hati harus sama2 yakin

    BalasHapus